top of page

Fifty Shades of Grey Dorong Konsumsi Pornografi di Kalangan Perempuan

Sebuah penelitian seorang profesor dari Universitas Waterloo, Kanada, tentang dampak membaca novel Fifty Shades of Grey.

Ada dampak mengejutkan dari kisah Fifty Shades of Grey yang berkaitan dengan perilaku perempuan. Menurut penelitian yang sudah dilakukan oleh Diana Parry, seorang profesor dari Universitas Waterloo, Kanada, para perempuan yang membaca novel erotik karya E.L. James ini terdorong untuk mencari material yang berbau seks.

Kesimpulan ini didapat dari penelitian kualitatif yang dilakukan Parry dan timnya setelah mewawancarai 28 perempuan dengan usia 20-50 tahun. Para narasumber ini ditanyakan soal pola konsumsi pornografi mereka. Menurut Parry, novel Fifty Shades of Grey ini memberikan kepada banyak perempuan informasi yang tidak mereka ketahui.

"(Novel Fifty Shades of Grey) memberikan sebuah jenis materi yang mereka tidak pernah tahu atau mereka tidak menyadari bahwa mereka menyukai materi tersebut," ujar Profesor Diana Parry, seperti dikutip dari Salon.com.

Ditambahkan Parry, setelah membaca novel Fifty Shades of Grey, Parry menyadari bahwa para perempuan mulai membaca buku-buku lain yang setipe dengan novel karangan E.L. James tersebut dan juga konten-konten terkait seks yang memang ditujukan untuk para perempuan ketimbang laki-laki. "Para perempuan benar-benar terdorong untuk mencari materi seksual yang eksplisit secara online," lanjutnya.

Profesor Diana Parry juga mengatakan bahwa cara seksualitas perempuan direpresentasikan lewat produk-produk budaya pop, media massa hingga film, seperti Fifty Shades of Grey atau berbagai acara TV, memang menarik untuk diamati. Akan tetapi, Diana Parry juga menekankan satu hal penting bahwa ada sisi jelek dari penggambaran seksualitas di berbagai produk pop tersebut.

Menurutnya, jika produk-produk ini membuka segala kemungkinan dan menyediakan para perempuan akses terhadap berbagai jenis dan jalan untuk memikirkan seksualitas mereka, namun pada saat yang bersamaan, banyak naskah yang diproduksi ulang dengan cara pikir yang patriarkal tentang seksualitas perempuan.

Novel Fifty Shades of Grey sendiri telah difilmkan oleh sutradara perempuan Sam Taylor-Johnson dengan pemain Dakota Johnson dan Jamie Dornan. Pada Rabu, 11 Februari lalu, film ini world premiere di Berlin International Film Festival 2015. Resepsi publik terhadap film ini pun beragam. Ada yang suka, tak sedikit pula yang mencibir. Begitu juga penolakan terhadap film yang menampilkan banyak adegan seks ini juga muncul di mana-mana, termasuk di Amerika Serikat sendiri.

Featured Posts
Recent Posts
Follow Us
No tags yet.
Search By Tags
Archive
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square
bottom of page